Tuhan Sedang Marah (Sayang) Padaku

Author: Afif /

Aku terlambat bangun pagi ini
Tidak ada sarapan
Minumku sudah sedingin
Aku lupa dimana gula
Tuhan sedang marah padaku

Aku mengulang musik usang
Atasku terlalu terik
Terjatuh di kamar mandi
Lututku bercium
Tuhan sedang marah padaku

Air mandi sedari sehari tadi
Bajuku kusut
Kaos kakiku hilang sebelah
Sepatuku penuh debu
Tuhan sedang marah padaku

Menghirup debu, bukan embun
Aku membuka jalan tertimbun
Terlambat sampai kerja
Tertampar atasan yang cepat mengeja
Tuhan sedang marah padaku

Makan siangku sedikit
Lauk jauh dari enak
Dompet setara sipit mata
Gajiku mungkin sembelit
Tuhan sedang marah padaku

Temanku dimana
Aku dimana
Hidup dimana
Mati dimana
Tuhan sedang marah padaku

Pulangku pulang di bawah gelap
Berharap cepat lelap
Senarku mempercepat putus
Senandung tanpa penonton
Tuhan sedang marah padaku

Orang yang ku cinta mati
Waktu yang ku nikmat di belakang nanti
Harap harap mimpi bisu
Satu hilang dua hilang
Tuhan sedang marah padaku

Tetanggaku membawa daging
Masih harum, untukku
Tuhan sayang padaku


Medan, 27 April 2017
Afif Nabawi

Satu Kepala, Satu Cerca

Author: Afif /

Bila aku bukan manusia yang baik,
Maka akan diapakan aku?
Sejujur hati, aku pakai penuh perasaan
Namun bila tak mujur, apa bukan aku manusia yang melacur?

Satu kepala, satu cerca
Lagi kemudian
Satu kepala, satu cerca

Aku dihimpit tuntutan
Berharap aku jadi tuhan
Berharap aku jadi yang maha baik
Aku berpuja dari kaki hingga dahi
Teman, sadarlah, aku mungkin tidak lebih dari tahi

Saat aku mengucap
Kata-kata yang menguap
Kadang jadi dosa
Mungkin di neraka ikutan jadi uap

Pikir-pikir yang ku lilit
Entah yang masih di dalam
Atau yang di luar, yang sudah bersama kalian
Kadang jadi ampas
Mungkin di telinga pun tidak pas

Yang dibuang, yang dilepuh, yang diludah

Mungkin aku bukan teman yang baik


Medan, 26 April 2017
Afif Nabawi

Pria Tanpa Nyeri

Author: Afif /

Tidak ada rasa malu untuk menjadi pria yang patah
Mengulum menyeret adu yang sudah lewat

Pria pria tersebut masih nyaman
Mengenyam masa lalu

Satu persatu, biji perbiji
Diurut kemudian ditangisi
Jangka jangan mereka habisi
Mereka pria, pria tanpa nyeri

Ada 1 atau 2 dari mereka
Yang marah meronta
Kemudian 3 dan 4 dari mereka
Yang berjanji merdeka

Siapa bisa menerka
1 dari sejuta
Mungkin dirimu, mungkin aku


Medan, 18 Maret 2018
Afif Nabawi

Budak Usia

Author: Afif /


Muka, maaf kau akan tua
Perut, maaf kau akan melingkar
Mata, jangan kau tutup jua
Hati, jangan kau akan ingkar

Semua yang menjalani waktu
Menjadi budak usia
Satu angka kemudian satunya
Terkupas tumpul, makin hilang sampul
Apa yang sudah aku lakukan?


Medan, 18 Maret 2017
Afif Nabawi

Pucuk Tulisan

Author: Afif /


Bila aku terserang kutuk,
Mohon jangan sudahi

Di jarak pagar-pagar yang dibangun
Persimpangan akal yang logis
Yang berceloteh sadis
Runtuh kemarin lusa
Besok aku rakit lagi
Hanya untuk ditebar saat pagi

Kita bermain-main dirumpun serumput
Kata-kata yang dipilih
Berharap-harap tak luput
Agar masing-masing dari kita terpilih

Sepah-sepah serapah
Yang kita liurkan pada orang
Pungut-pungut semanggut
Pemulung sandi yang kita lempar seadanya

Makin dekat
Makin dekat
Makin nekat
Makin dekat
Makin dekat
Makin nekat
Makin dekat
Makin dekat
Makin nekat

Aku bisa mencium parfummu
Dari selipan kain-kain tebal
Kau belit, kau selit,
Hingga lehermu terlilit
Tidak perlu dari hidungku
Cukup dari tulisan

Tinggal menunggu
Dibalik lapis-lapis kaca
Mata itu, lagi.

Sepahit-pahit aku berbisik
Tertanya
Pucuk tulisanku memang hanya padamu

Dulupun begitu, besokpun begitu


Medan, 27 November 2016
Afif Nabawi



Menyalurkan Hobi Lewat Vlog




Oleh : Dyah Larassati


Zaman sekarang banyak selebgram yang berlomba – lomba untuk membuat vlog yang isi kontennya adalah kehidupan sehari – hari. Vlog menjadi gaya hidup beberapa kalangan masyarakat, udah banyak akun – akun vlog di youtube dengan beberapa konten yang berbeda – beda. Yunita Elisabeth salah seorang beauty and fashion vlogger yang isi konten vlognya lebih ke arah tips kecantikan untuk rambut, OOTD dan juga tutorial make up. Yunita menyalurkan hobi nya lewat vlog agar bisa menshare informasi – informasi seputar beauty and fashion khususnya kepada kawula muda. Sesekali Yunita Elisabeth juga menshare kesehariannya di vlog, berawal dengan ketertarikannya kepada dunia fashion and beauty. Yunita sadar semua orang layak tampil cantik dan fashionable, untuk tampil fashionable gak harus ngeluari biaya yang mahal bagi Yunita. Jadi isi vlog – vlog yang Yunita share di akun Youtube Channelnya memang berisikan bagaimana untuk tampil cantik dan fashionable tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak.
Yang membedakan gaya make up yang Yunita share di Vlognya adalah Yunita lebih menshare untuk tutorial make up ke arah Asia khususnya make up ala Korean atau make up ala Jepang. Sama seperti make up, untuk gaya pakaian pun Yunita lebih mengambil sisi bergaya ala Jepang dan Korea. Bagi seorang Yunita membuat akun Youtube atau vlog isi konten gak harus selalu menceritakan kehidupan si vlogger, atau membuat challenge – challenge tetapi Yunita membuat vlog memang untuk berbagi kepada anak – anak muda yang suka dengan dunia beauty and fashion. Yunita juga pengen memotivasi untuk anak – anak muda jangan takut untuk tampil beda karena gaya pakaian yang kita pakai bisa jadi ciri khas untuk diri sendiri. Bagi Yunita jangan takut untuk mengekspresikan diri lewat gaya pakaian atau make up, karena berani tampil beda itu asik kok!
Karena eksistensi Yunita di dunia Instagram membuat Yunita berani untuk terjun di dunia vlog sebagai seorang beauty and fashion vlogger. Berawal dari kemahirannya untuk mengedit video, Yunita pun bisa membuat vlog – vlog yang kreatif dan bisa membuat kalangan muda untuk tertarik menonton isi konten vlog yang Yunita buat. Dan untuk di Medan, Yunitalah yang pertama berani nyentrik dan tampil beda dari kebanyakan orang. Sejauh ini Yunita bangga dan percaya diri dengan apa yang udah menjadi ciri khas dari fashionnya. Untuk subscriber vlog Yunita juga udh ratusan, dan itu membuat Yunita semakin semangat untuk menjadi fashion and beauty vlogger.



 

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.