Ibu-ibu Pemburu

Author: Afif /



Disitu terselip yang warna ungu
Ah
Di bawahnya ada yang berwarna hijau
Tarik! Tarik kedua!
Tak gena isi dompet mengena
Bila ada kesempatan
Segera gamblang
Mumpung tangan masih gampang
Dan uang bergelimang

Laparnya ibu-ibu
Laparnya kami
Pemburu pakaian
Pengincar status
Ingin dipuja
Bersandang
Berpandang

Setelah dipadan
Lalu mereka berdandan
Kami tidak, bukan setengah wanita
Tinggal pamer serong kanan kiri
Menarik hati atau buta membabi
Bilamana adapun melihat
Apalagi mencerca
Jangan pedulikan namun dicerna
Ibu-ibu ya mereka
Kami juga ya kami
Sama-sama senang
Sama-sama menang


Jogjakarta, 4 Mei 2016
Afif Nabawi

Jenaka Rindu

Author: Afif /





Bagi beberapa orang
Rindu itu indah
Ia menyatukan dua hasrat
Yang sejatinya terpisah
Jadi ia yang menjadi jejak
Titik bertemu untuk keduanya

Ah, kurasa bagi mereka rindu itu sama dengan puasa
Setelah buka puasa, semua juga senang
Aku tidak

Bagi beberapa orang
Rindu itu gundah
Ia jatuh, dan semua cemas
Ibu, anak, sahabat, kasih
Jadi ia yang menjadi pengingat
Surat kabar untuk keempatnya

Kurasa bagi mereka rindu itu sama dengan surat kuasa
Setelah suratnya keluar, semua juga khawatir
Aku tidak

Bagi beberapa orang
Rindu itu sampah
Ia berserakan dan tiada guna
Yang ditinggal, yang diharap, yang diikat
Jadi ia yang menjadi perih
Ampas untuk kesemuanya

Kurasa bagi mereka rindu itu sama dengan sunat masal
Setelah sunatnya kelar, semua juga mereda sakit
Aku (mungkin) tidak

Bagi beberapa orang
Bisa kau berhenti bicara?

Bagiku rindu itu biasa saja


Jogjakarta, 3 Mei 2016
Afif Nabawi

Mereka yang Tahu Segalanya

Author: Afif /





Dimana pun berjalan
Disana
Jangan salah kaprah
Hanya disembah

Menjadi tuan bagi hamba hamba  muda
Berharap kerap ilmu tertular
Lalu dia yang pintar
Lalu dia yang bodoh
Yang sama saja dia lalu

Balada jadi guru
Ada damba ada haru
Setiap hari cerita baru
Bila dibukukan,
Tidak akan selesai
Mereka tahu segalanya
Dari cara merayu
Sampai cara membabu

Sabda mereka sabda penuh berkah
Kasihanlah!
Mereka dilepuh dileceh
Bukan mulia lagi yang mereka ulang
Datang duduk tulis pulang
Hati kepayang kepala berbayang
Mereka teman malaikat

Bersamaan dengan muridnya
Semakin tua semakin lupa
Hanya bedanya satu
Murid mendekati hidup
Mereka mendekati redup

Medan, 29 April 2016
Afif Nabawi

Itu Katamu

Author: Afif /




Pupus itu memalukan
Sudah tepatkah kita hapus
Fantasi liar kita
Tentang bagaimana mengalahkan dunia
Tentang bagaimana menjawab takdir

Bagaimana tidak
Baru aku yang sadar
Hanya aku yang menyahut
Kabar madu yang menyapa
Yang kau kirim dengan ketiadaanmu
Maaf, kau belum mati
Naif, bagiku kau sudah

Lalu aku ini anjingmu?
Rongrong kanan kiri
Mencarimu mengais majikan
Menjilat mentah kehilangan
Mendengkur di bawah mimpi yang dingin
Hampir beku
Kaku
Nyaris membatu
Tiada bantu
Tiada pasti
Kapan aku menggerak mata
Yang itupun masih mencarimu

Aku dimakan waktu
Setelah sedak dengan kayu
Sekeras kepalamu yang bayu
Aku dimakan rindu
Setengah sentak dengan hadirmu
Setengah lagi doa panjang yang semu

Diantara bilik kemarin dan kelambu
Yang kau bisik cuma kekecewaan
Ketidakpercayaan
Jangan bilang aku menyerah lemah
Layu kemayu
Aku malu-malu
Aku pilu
Itu katamu
Itu katamu
Itu katamu


Jogjakarta, 27 April 2016
Afif Nabawi

Tersangka yang Tersangkut

Author: Afif /




Waktu berjalan begitu lambat sampai aku lupa aku umur berapa
Waktu berjalan begitu sempit sampai aku lupa aku ada

Kemudian waktu berjalan begitu nyata
Sampai aku tanya aku mengapa

Waktu berjalan begitu lembut sampai aku ingat sentuhmu iba
Waktu berjalan begitu irit sampai aku lupa tawamu ria

Kemudian waktu berjalan begitu buta
Sampai aku tanya kau tiada dua

Kau yang buat tersangkut
Kau yang jadi tersangka

Jogjakarta, 26 April 2016
Afif Nabawi

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.