Bagi beberapa orang
Rindu itu indah
Ia menyatukan dua hasrat
Yang sejatinya terpisah
Jadi ia yang menjadi jejak
Titik bertemu untuk keduanya
Ah, kurasa bagi mereka rindu itu sama dengan puasa
Setelah buka puasa, semua juga senang
Aku tidak
Bagi beberapa orang
Rindu itu gundah
Ia jatuh, dan semua cemas
Ibu, anak, sahabat, kasih
Jadi ia yang menjadi pengingat
Surat kabar untuk keempatnya
Kurasa bagi mereka rindu itu sama dengan surat kuasa
Setelah suratnya keluar, semua juga khawatir
Aku tidak
Bagi beberapa orang
Rindu itu sampah
Ia berserakan dan tiada guna
Yang ditinggal, yang diharap, yang diikat
Jadi ia yang menjadi perih
Ampas untuk kesemuanya
Kurasa bagi mereka rindu itu sama dengan sunat masal
Setelah sunatnya kelar, semua juga mereda sakit
Aku (mungkin) tidak
Bagi beberapa orang
Bisa kau berhenti bicara?
Bagiku rindu itu biasa saja
Jogjakarta, 3 Mei 2016
Afif Nabawi
Jenaka Rindu
Author: Afif /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi Favorit Pembaca
-
Nanti bila sudah waktunya Ada wajah dan kata yang terlupakan Bilamana waktu dan tenggat mengulah Sedikitnya merembes kembali Sungguh...
-
Kita bukan robot Jangan kau paksa yang kau anggap robot jadi robot Kau pun bukan robot Kalau kau pikir robot tak punya hati, lalu ...
-
Memantaskan diri Memantapkan diri Memanjakan diri Memastikan diri Membahagiakan diri Menjamah diri Menjajah diri Mendirikan di...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar