Penyanyi Marun

Author: Afif /



Karena kita bertemu
Dengan cara yang paling tidak biasa
Cara tuhan yang penuh asa
Kemudian semua seru terasa

Ada yang aneh
Dalam satu dan seribu anekdot kita
Semua terlalu sempurna untuk hari yang biasa
Tidak percaya bergelut percaya
Bisakah kembali terjatuh cinta?

Siapa sangka yang diluar terlihat mempesona
Di dalamnya ada keceriaan
Tidak capai, tidak lunglai
Bernyanyi sampai malam luntur
Tapi memori jangankan terusap
Aku kembali gila

Siapa peduli dengan kasta
Aku cuma sembunyi dari hukum subjektif
Anonim
Tapi di depannya
Aku tidak berpikir
Aku cuma tertawa

Penyanyi marun
Yang ku jumpai
Saling membuka, saling wahana
Kuat rasa, mawas hati
Melompat dari ketinggian
Menyembul dari bau tanah
Kita lakukan saja, hidup bersama, mati juga.

Akan setia ada
Sisi kosong
Dari keyakinan
Mengenai tragis persepsi
Aku skeptis
Pada penyanyi lain

Tapi penyanyi ini
Terlalu berbeda
Terlalu munafik untuk dilewatkan
Menyebalkan

Aku punya 10 macam kebahagiaan
Yang ditiap harinya, bertambah kelipatannya
Hanya saja kali ini
Diantara 0 dan 1, dan diantara 1 dan 2
Terselip banyak lembar tawa, darinya
Penyanyi marun

Di jentik-jentik langkah
Lantas salah tingkah
Sudah lama tidak merekah
Tidak lain tidak hampa
Sama saja yang terlintas di pikiran
Terperangkap
Tapi aku mendesah girang
Besok lagi, besoknya, besoknya, besoknya, besoknya

Aku didepan harta karun
Sekali lagi,
Bergulung penyanyi marun
Aku bawa cangkulku
Hanya kata mandorku:
"Jangan berani kau sentuh tanah tuhanmu"

Matilah aku yang masih perjaka ini


 Medan, 7 Agustus 2015
Afif Nabawi

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.