Yang Terlupakan

Author: Afif /



Aku lupa
Ah
Aku benar-benar lupa
Ada satu hal yang besar
Yang dilupakan kehidupan
Dari mulai anak-anak layang
Sampai tertua yang tidak berhenti pubertas

Cermati dan semati
Sekitarmu yang serasa dingin
Bila kau ingin sesuatu
Kau harus bayar
Bila kau meminta secara paksa
Kau memanglah kasar
Batas-batasnya semakin buat linglung

Aku dan teman-temanku
Kami sedang di masa pencarian
Sungguh, kami ingin cinta yang sebenar-benarnya
Tidak pandang apapun
Cuma terikat benang kuat
Yang kami sendiripun tak tahu
Warnanya apa, kenapa ia disana
Yang kami tahu,
Kami sudah temukan
Rumah kami

Tapi itu dulu
Saat kami tak menunduk melulu
Sekarang, kami melihat harta
Kau punya apa, kami punya apa
Habisnya, bersatu di ranjang
Tidaklah semurah itu
Kau tidur
Besoknya saat bangun
Kau makan apa?

Tapi itu dulu
Semenjak kami mencari benalu
Sejatinya, kami melihat siapa bapakmu
Kau anak siapa, kami anak siapa
Habisnya, bersatu di rumah
Tidak semudah itu
Kau bermain
Besoknya melawan adikku kau mau apa?

Kita sudah kehilangan cinta
Bawalah alasan agama
Atau idealisme
Atau segala drama di layar kaca
Yang dulu kita tonton sampai bersandar

Siapa bilang saat jatuh hati,
Dunia milik kita?
Justru kita yang dimiliki dunia
Tuntut itu, tuntut ini
Dan jangan lupa
Kau tak bisa menuntut balik
Kau hanya bisa manggut
Sampai kau sadar
Nafasmu jadi angin polos

Ah aku baru ingat
Satu hal besar yang terlupakan
Setelah temanku mendengar
Satu lagu dari satu seniman
Yang namanya
Juga hampir kulupa

Tulus


Medan, 20 Maret 2016
Afif Nabawi

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.