Keranjang Gadis Desa

Author: Afif /



Dipelupuk harapan yang tolol
Aku dijebak pikir berbotol

Dulu aku mengejar tulang belulang berbaju emas
Tersangkut mimpi terhimpit harap
Raga terisak mengadah kau jadi tumpuan
Lagi aku lalap terlelap
Padahal tiada bersedekap padamu
Kau mungkin hanya bayang bisik hantu
Selalu ada, selalu disekitar, namun jengah bergapai

Tidak di atas, bawah, kiri, kanan, depan belakang
Di tengahku selamanya ada gadis desa ini
Di tangannya mengayun keranjang berisi memori
Di kepalanya menyandar tumpukan harapan positif
Di tangannya melembut semayam teka-teki
Di hatinya berpendar teguh ketulusan sejati

Jatuh dari jari tuhan
Domino pendamping lebam hidup
Aku seperti biasaku, jadi serigala hitam di kelam malam
Di depanku hantu hidup yang tak sadar itu aku aumkan
Di belakangku si gadis desa yang memanggil kuping kuningku
Lingkaran keran ini selayaknya mengalir
Aku menyala merinding suara
Aku dibenanginya hantu
Aku dikejarnya gadis desa

Haruskah aku memilihnya?
Atau
Haruskah aku memilihnya?

Medan, 3 Maret 2015
Afif Nabawi

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.