Tiraiku Tirai Hijauku

Author: Afif /



Berkibar di bisik malam
Berteduh sunyi berdansa angin
Di setiap jahitannya, dia melihatku
Bertengger di tempat tidur lapuk
Mungkin juga dia melihatku
Mendekap guling
Lalu berbasahi bantal

Tirai hijauku
Kau yang paling mengerti
Semua kulampiaskan di tatap kainmu
Merindu sosok
Disetiap gerakmu
Tanggal yang tanggal
Ganti yang ganti

Aku malas mencucimu
Biar kita usang bersama
Sampai pagi, lalu paginya lagi
Aku malas menyapa terik
Seenggan aku berjumpa manusia
Cukup denganmu
Cukup aku merongrong dibalikmu

Di petang langit
Kau sambut aku
Lebih dari wanita lain menyambutku
Apa lagi yang harus kupinta?
Mereka merasa menawan
Tiraiku lebih cantik!

Ditiap aku berebah rendah
Keluh kesah hari susah
Kau cuma bergoyang
Kiri kanan, melipat-lipat
Mendengar aku ingin dia
Sadarkan aku bukan dia
Bangunkan aku dari sendiri
Menggali diri hingga berdiri

Kau buat aku penasaran, tirai hijau
Tersenyum tidak, tertawa tidak, tertangis tidak
Wajibkah aku menarik ujungmu?
Biar sama-sama telanjang kita
Lalu aku jadi selimutmu, kau jadi selimutku
Tak perlu bulan madu
Cukup tubuh yang beradu

Tiraiku, hijauku,
Jagalah rahasia kita
Bahkan istriku nantipun
Tak akan tahu apa yang kita bagi

Medan, 21 April 2015
Afif Nabawi

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.