Ceritera Mata
Mata memberi tahu segalanya
Faktakah?
Setengah mudah kiranya melihat hidup seseorang
Tidak perlu lidah, mungkin juga telinga pedar
Faktakah?
Setengah mudah kiranya melihat hidup seseorang
Tidak perlu lidah, mungkin juga telinga pedar
Jelaslah kiranya
Ada mata yang mati
Mata yang diikat sedih
Mata trauma
Mata yang menutup
Mata ini meminta tolong
Hanya kesadaran menggembok kencang
Ada mata yang mati
Mata yang diikat sedih
Mata trauma
Mata yang menutup
Mata ini meminta tolong
Hanya kesadaran menggembok kencang
Mata yang menggoda juga ada
Mata yang kerjanya menarik
Apapun yang bisa ditarik
Terkadang jadi ambisius
Bisa juga jadi norak belalak
Mata yang kerjanya menarik
Apapun yang bisa ditarik
Terkadang jadi ambisius
Bisa juga jadi norak belalak
Masih banyak mata yang lain
Dengan ceritera nya masing-masing
Dengan ceritera nya masing-masing
Disetiap tatapan
Maka mata ingin berceritera
Maka mata ingin berceritera
Membaca mata itu mengasyikkan
Tapi hati-hati pandangan
Bisa-bisa iman luntur
Bisa-bisa gawat
Ya akuilah terkadang
Memasuki mata orang lain seperti masuk ke kehidupannya
Apa yang telah dia lewati petik lalu petik sekarang
Kehilangan, kebahagiaan, sakit, amarah, penyesalan
Tapi hati-hati pandangan
Bisa-bisa iman luntur
Bisa-bisa gawat
Ya akuilah terkadang
Memasuki mata orang lain seperti masuk ke kehidupannya
Apa yang telah dia lewati petik lalu petik sekarang
Kehilangan, kebahagiaan, sakit, amarah, penyesalan
Langsung naik ke otak, sambil turun
ke hati
Seperti menggantung di dimensi lain
Antara hidup sendiri dan hidup mata itu
Seperti menggantung di dimensi lain
Antara hidup sendiri dan hidup mata itu
Mungkin ini cuma empati berlebihan
Medan, 3 Juni 2015
Afif Nabawi
0 komentar:
Posting Komentar