Berkhayal Melulu
Aku suka membayangkan
Sampai bayangan aku bosan
Dia sudah lupa menggelitik leherku
Aku sudah tertawa dalam nurani
Sampai bayangan aku bosan
Dia sudah lupa menggelitik leherku
Aku sudah tertawa dalam nurani
Kalaulah kalau ada mesin waktu
Berdiri murah
Aku akan pakai untuk mengintip masa depan
Sederas nafsu
Aku hendak menginjak ketakutanku
Supaya aku bijak
Berdiri murah
Aku akan pakai untuk mengintip masa depan
Sederas nafsu
Aku hendak menginjak ketakutanku
Supaya aku bijak
Kalaulah jika ada mesin pencetak
uang pribadi
Aku akan memecatkan diri dari buku buku tebalku
Aku mau mencari tambatan
Aku mau mencari kesenangan tambahan
Semudah melempar uang kemana mana
Aku juga donasikan, ya, harus ya
Tapi tetap saja aku mau senang-senang sedikit
Aku akan memecatkan diri dari buku buku tebalku
Aku mau mencari tambatan
Aku mau mencari kesenangan tambahan
Semudah melempar uang kemana mana
Aku juga donasikan, ya, harus ya
Tapi tetap saja aku mau senang-senang sedikit
Kalau ada kantong ajaib
Aku merengek supaya aku makin tampan
Supaya aku bisa kemana saja cepat cepat
Aku mau semakin pintar tapi jangan beruban
Aku mau selalu menggenggam teman
Mau ini, mau itu
Tapi kenapa tiada bisa maunya dia?
Aku merengek supaya aku makin tampan
Supaya aku bisa kemana saja cepat cepat
Aku mau semakin pintar tapi jangan beruban
Aku mau selalu menggenggam teman
Mau ini, mau itu
Tapi kenapa tiada bisa maunya dia?
Tuh
Benarkan
Lagi-lagi kembali
Bahkan saat aku berkhayal layang
Aku teringat lagi
Tidak ada satupun materi yang bisa membuatnya menaruh hati
Sungguh sebenarnya cinta tak bisa dipaksakan
Benarkan
Lagi-lagi kembali
Bahkan saat aku berkhayal layang
Aku teringat lagi
Tidak ada satupun materi yang bisa membuatnya menaruh hati
Sungguh sebenarnya cinta tak bisa dipaksakan
Mungkin dia berhubungan intim dengan
tulus
Bukan tulus penyanyi itu
Tapi tulus saudaranya ikhlas
Dia lebih terkenal, lebih punya banyak fans
Bukan tulus penyanyi itu
Tapi tulus saudaranya ikhlas
Dia lebih terkenal, lebih punya banyak fans
Aku harus belajar melihat
Ketulusan beberapa hidung yang mengendusku lewat inginnya
Mereka lebih memberi damai, selain tuhan
Kenapa aku harus menolak hati yang sudah terberi?
Belajar menerima adalah bentuk cinta?
Ketulusan beberapa hidung yang mengendusku lewat inginnya
Mereka lebih memberi damai, selain tuhan
Kenapa aku harus menolak hati yang sudah terberi?
Belajar menerima adalah bentuk cinta?
Karena semua orang paham
Ada yang lebih memuakkan daripada mengerjakan tugas akhir
Yaitu membuat orang itu, orang yang dia, jatuh cinta pada kita
Untuk apa menghabiskan waktu lagi
Ada yang lebih memuakkan daripada mengerjakan tugas akhir
Yaitu membuat orang itu, orang yang dia, jatuh cinta pada kita
Untuk apa menghabiskan waktu lagi
Lembar pertama yang harus kupelajari
Adalah melupakan
Adalah melupakan
Janji kosong, patah lagi
Medan, 1 Juni 2015
Afif Nabawi
0 komentar:
Posting Komentar