Tertawa di Kantung Takdir

Author: Afif /



Anehnya kebahagiaan yang datang tiba-tiba
Tanpa lampu hijau, tanpa telepon dahulu
Melihat dan mendengar begitu membentak sisi halus
Di setiap langkah serasa ingin berdansa sambil sedekah senyum

Kebermaknaan hidup, begitu empiris
Kehadiran orang, atau tiada hadir
Tertawa di depan kantung takdir, seperti bengal
Serapah sampah tentang masa depan
Siapa peduli

Ketika bersandar di remang sendu
Bertanya kapan kembali terbangun
Di serang percikan air, pecahan wajah seseorang
Air dingin di tengah puasa, kalah leganya

Sejak kapan menjadi tidak peduli adalah sedikit kebebasan
Berani bilang, tanpa belakang berbilang
Terlalu menyenangkan untuk dilewatkan
Acuhlah sedikit, sedikitnya sajapun

Sadar disuntik, kontan
Bukan terpaksa, bukan topeng raksa
Tidak tahu menahu tahu
Lengkung bibir selalu menetap

Biar jarum jam terus berlari sampai dia lunglai layu
Lalu uban muncul dan punah
Kertas demi kertas yang di warnai
Dan hati yang di peluk dan pukul

Bersiaplah masa depan
Berhentilah peduli

Pernahkah kau bahagia tanpa sebab?


Medan, 3 Juli 2015
Afif Nabawi

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.