Aku punya tempat tidur
Regang renyah
Berebah
Di sampingnya ada air putih
Tidak manis, apalagi kecut
Di setiap tegukan,
Dan setiap langgam gerak
Aku sulit memahami
Apa yang harus kupahami
Terbias larut alami
Apa aku terbohongi?
Sudah cukuplah rongrong terjepit
14 hari cuma seperti mimpi kepit
Tidak seperti gitar lapuk punyaku
Keropos sampai ke akarnya
Hampir mati karena ku perkosa secara ikhlas
Tiap malam tiap muram
Menengadah menggeram pitam
Maka dari itu aku takut karma menjemputku
Sejumput ia membuntuti
Santailah sebentar
Tetap saja aku lebih pintar
Medan, 6 September 2015
Afif Nabawi
Menggeram Pitam
Author: Afif /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi Favorit Pembaca
-
Nanti bila sudah waktunya Ada wajah dan kata yang terlupakan Bilamana waktu dan tenggat mengulah Sedikitnya merembes kembali Sungguh...
-
Kita bukan robot Jangan kau paksa yang kau anggap robot jadi robot Kau pun bukan robot Kalau kau pikir robot tak punya hati, lalu ...
-
Memantaskan diri Memantapkan diri Memanjakan diri Memastikan diri Membahagiakan diri Menjamah diri Menjajah diri Mendirikan di...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar