Di remang senja, remis hujan bergilir
Di depan layar teras, bocah botak bermain bola
Dikejar sobatnya yang botak juga
Dua gundul mengejar bola, lah kami yang tua-tua ini
Mengejar cinta
Jaman dulu
Kami yang tua ini juga bermain
Bukan sekedar main bola
Semua urung permainan kami sentak
Jangan sombong, tuyul-tuyul imut!
Nikmati dulu saja dik
Kami yang tua ini, sudah ada permainan baru
Namanya permainan cinta
Pernah dengar?
Belum pastinya
Tahu apa kalian bocah
Nih
Kami beri ceritera
Tidak semua dari kalian bisa bermain
Kalian harus rupawan dan jutawan
Harus pandai bercakap memikat
Harus dikenal biar tidak terpental
Di permainan ini
Kalian harus hati-hati
Kalian tidak bisa mati
Karena sebelum kalian mati, hati kalian remuk lesi
Tenang saja, kalian akan bersenang
Tapi jangan bawa hati kalian
Simpan rapat di lemari
Langkah awal kalian
Jangan sentuh buku bertulis kata tulus
Atau jangan katakan ikhlas
Itu semua curang
Jadi jangan lakukan itu
Karena semua yang dalam permainan ini, juga begitu
Penuh siasat
Sikap siap!
Kebohongan adalah makanan utama kalian!
Berbohonglah sepuasnya tentang hati dan iba
Setelah itu bungkus ia dengan janji-janji
Biar makin tajam
Biar selalu dalam
Lalu, awas ikatan mereka!
Kalau mereka mengikat, tandanya mereka ingin berhenti bermain
Kalau tidak, kalian sedang bermain, anak-anak!
Sisipilah kata-kata manis
Buat mereka tertegun harum terikat
Nikmati saja sampai kalian merasa hina
Namun kalian tak hirau
Sudah kalian rasa lama?
Ya sudah
Toh mereka akan melepas
Janji mereka
Kata mereka
Mereka akan cari yang lain
Cari mereka yang lain
Ulangi lagi
Sampai begitu, baru kalian pulang ke rumah, supaya Ibu kalian tidak memukul
panci gosong
Besok kita coba main itu ya!
Medan, 2 Oktober 2015
Afif Nabawi
Permainan untuk Anak Tua
Author: Afif /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi Favorit Pembaca
-
Nanti bila sudah waktunya Ada wajah dan kata yang terlupakan Bilamana waktu dan tenggat mengulah Sedikitnya merembes kembali Sungguh...
-
Kita bukan robot Jangan kau paksa yang kau anggap robot jadi robot Kau pun bukan robot Kalau kau pikir robot tak punya hati, lalu ...
-
Memantaskan diri Memantapkan diri Memanjakan diri Memastikan diri Membahagiakan diri Menjamah diri Menjajah diri Mendirikan di...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar