Lilin-lilin menjalin
Dipilih dan dipilin
Aku terjerat pekat di antara
Apa yang ku damba
Apa yang ku hamba
Setiap tetesan meleleh lentik
Menghembuskan jentik
Ingin menetap tak hinggap bertahan
Aku masih belum apa-apa
Menyusur terjal alur hangatnya
Bertemu lendir-lendir yang juga meluncur
Turun bersama dalam pengorbanan
Lilin, lilin itu
Yang sedang bunuh diri
Sesamanya, semujurnya diri
Menerangi namun wafat sendiri
Agar terang dan terlihat
Wajah-wajah berlekuk pulas
Memelas paksa
Mengharap tanpa siksa
Sudah berapa dentum
Darah yang membujur
Kebawah
Semati kebebasan
Malah mati
Aku lakukan apa yang harus kulakukan
Sembari memoles perih
Maka rajamlah aku sekali
Sebelum aku hidup kembali
Dan jangan lupa memeluk sebelum membunuh
Medan, 8 Desember 2015
Afif Nabawi
Lilin yang Bunuh Diri
Author: Afif /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi Favorit Pembaca
-
Nanti bila sudah waktunya Ada wajah dan kata yang terlupakan Bilamana waktu dan tenggat mengulah Sedikitnya merembes kembali Sungguh...
-
Kita bukan robot Jangan kau paksa yang kau anggap robot jadi robot Kau pun bukan robot Kalau kau pikir robot tak punya hati, lalu ...
-
Memantaskan diri Memantapkan diri Memanjakan diri Memastikan diri Membahagiakan diri Menjamah diri Menjajah diri Mendirikan di...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar