Didepan pipiku
Ada bidadari bernama abadi
Tahukah kalian para pecinta
Bahwa aku mencumbu matanya
Bahwa aku memborgol matanya
Bahwa aku melukis matanya
Dikiri rambutku
Ada bidadari bernama murka
Tahukah kalian para pembenci
Bahwa aku menumbuk mulutnya
Bahwa aku mencabik mulutnya
Bahwa aku membatu mulutnya
Dikanan leherku
Ada bidadari bernama tulus
Tahukah kalian para pengkasih
Bahwa aku memuja telinganya
Bahwa aku membawa telinganya
Bahwa aku merangkul telinganya
Dibelakang lututku
Ada bidadari bernama cemas
Tahukah kalian para petualang
Bahwa aku meracuni hidungnya
Bahwa aku merajam hidungnya
Bahwa aku menghembus hidungnya
Tuhan
Aku adalah pria tolol yang dikelilingi bidadari yang setia
Seperti api setia pada air
Seperti langit setia pada bumi
Ibu
Aku adalah pria hitam yang dipayungi pelangi putih
Seperti tangis mempermainkan debunya
Seperti tomat mempertanyakan tamatnya
Ayah
Aku adalah pria kotor yang di tusuk oleh wangi khayangan
Seperti anak diburu kancil
Seperti renta disuap serigala
Adik
Aku adalah pria usang yang di lumuri berlian mawar
Seperti biola bersenar tiada
Seperti buku berlembar angin
Sudah jangan terhisap
Sudah jangan tertegun
Sudah jangan terisak
Akuilah aku takkan mengakui bilamana aku adalah aku.
Akuilah Aku
Author: Afif /
Medan, 2 Februari 2015
Afif Nabawi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi Favorit Pembaca
-
Nanti bila sudah waktunya Ada wajah dan kata yang terlupakan Bilamana waktu dan tenggat mengulah Sedikitnya merembes kembali Sungguh...
-
Kita bukan robot Jangan kau paksa yang kau anggap robot jadi robot Kau pun bukan robot Kalau kau pikir robot tak punya hati, lalu ...
-
Memantaskan diri Memantapkan diri Memanjakan diri Memastikan diri Membahagiakan diri Menjamah diri Menjajah diri Mendirikan di...
Diberdayakan oleh Blogger.
Puisi Lainnya
-
▼
2015
(98)
-
▼
Februari
(26)
- Buruk Mimpi Buruk, Mimpi Buruk Mimpi
- Kening Lekang Lembut
- Khayal Biru
- "Pengalaman"
- Urat Taksir
- Ditabok Langit
- Di Tengah Kicau
- Dan Jadilah
- Atap Bintang
- Pengendali Hati
- Kalian Ini Memang
- Sehelai Rambut
- Setia
- Debu Tidur
- Gersang Mimpi
- Berjoget Sampai Mabuk
- Dekap Gelap
- Hati
- Hantumu Hidupku
- Persemutan
- Melengking Sunyi
- Menikah
- Akuilah Aku
- Kau Jadi Aku
- Kakek Kelinci
- Sedia-dianya Dia
-
▼
Februari
(26)
0 komentar:
Posting Komentar