Kalau aku boleh bercium
Maka bibirku akan tertelan kain putih
Karena aku menghirup pisau
Walau bernafas saat aku mati
Kalau aku boleh berhilang
Maka kakiku akan terhisap jangkar permen
Karena aku berjalan di atas topeng menganga
Walau bergema saat aku bisu
Kalau aku boleh bertatap
Maka mataku akan mengecap asam dosa
Karena aku melotot dicekik bidadari emas
Walau menangis saat aku buta
Kalau aku boleh berdengar
Maka telingaku akan layu mencari darah biru
Karena aku ciut ditimpa tamparan makian
Walau menari saat aku tuli
Kalau aku boleh bertabrak
Maka tubuhku akan melebur dan bercinta dengan bubur tulang
Karena aku memeluk kaktus suci dari ibu singa
Walau berlari saat aku lumpuh
Aku diputar
Aku ditarik
Aku diangkat
Aku dipagar
Kau diputar
Kau ditarik
Kau diangkat
Kau dipagar
Kau tidak mati
Kau tidak bisu
Kau tidak buta
Kau tidak tuli
Kau tidak lumpuh
Kalau aku boleh, aku jadi kau
Kalau aku boleh, aku jadi kau
Kalau aku boleh, aku jadi kau
Kalau aku boleh, aku jadi kau
Kapan kau jadi aku?
Medan, 2 Februari 2015
Afif Nabawi
0 komentar:
Posting Komentar