Kalau ada yang bilang "semua indah pada waktunya"
Kalau ada yang bilang "semua orang rejekinya beda"
Sudahkah saatnya bergumam:
Apa indahnya?
Kapan waktunya?
Orang yang mana?
Rejekinya bilamana?
Terlalu banyak nyamuk dosa yang menggigit
Merasa kecil tentu sah
Habis digerogoti
Rasa bersalah pun bermanja dengan nurani
Kadang bertekak mirip suami istri
Berada di tengah itu bak berada di ketidaktahuan
Lebih menakutkan
Terjerembab, ditangkap trampolin
Terjungkit, ditabok langit
Semua nyawa maka meringkih merangkak
Mencari lubang bersanding
Menunggu tali tambang berjudul keajaiban
Doktrin dan doa kumandang merdu
Mana indahnya?
Mana waktunya?
Mana orangnya?
Mana rejekinya?
Mana mananya?
Mana?
Medan, 24 Februari 2015
Afif Nabawi
Ditabok Langit
Author: Afif /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi Favorit Pembaca
-
Nanti bila sudah waktunya Ada wajah dan kata yang terlupakan Bilamana waktu dan tenggat mengulah Sedikitnya merembes kembali Sungguh...
-
Kita bukan robot Jangan kau paksa yang kau anggap robot jadi robot Kau pun bukan robot Kalau kau pikir robot tak punya hati, lalu ...
-
Memantaskan diri Memantapkan diri Memanjakan diri Memastikan diri Membahagiakan diri Menjamah diri Menjajah diri Mendirikan di...
Diberdayakan oleh Blogger.
Puisi Lainnya
-
▼
2015
(98)
-
▼
Februari
(26)
- Buruk Mimpi Buruk, Mimpi Buruk Mimpi
- Kening Lekang Lembut
- Khayal Biru
- "Pengalaman"
- Urat Taksir
- Ditabok Langit
- Di Tengah Kicau
- Dan Jadilah
- Atap Bintang
- Pengendali Hati
- Kalian Ini Memang
- Sehelai Rambut
- Setia
- Debu Tidur
- Gersang Mimpi
- Berjoget Sampai Mabuk
- Dekap Gelap
- Hati
- Hantumu Hidupku
- Persemutan
- Melengking Sunyi
- Menikah
- Akuilah Aku
- Kau Jadi Aku
- Kakek Kelinci
- Sedia-dianya Dia
-
▼
Februari
(26)
0 komentar:
Posting Komentar