Atap Bintang

Author: Afif /



Kaki bermanja dengan rumput
Menggelitik butir pori beriak sampai ke hati
Ucap syukur, mungkin bibirku sudah bosan
Tuhan mengelus dengan alam sempurna

Tidak terhitung berapa nafas sudah dihela
Dipeluk udara begitu kaya
Bak bisik bidadari yang menghembus hidup
Isyarat kelana ditinggal warisan

Hangat malam menjemput
Diri ditiduri atap bintang
Melajang menatap mukjizat
Mengulum kagum pada ciptaannya

Lain sadar bersandar sekitar
Siang datang, terlihat sampah berentang
Seperti kentut yang dibuang
Dalam diam namun tiada muram

Layar bicara
Mulut merona
Air mata merana
Insan tersiksa

Sudah begitu, salahkan pemerintah
Sudah begitu, kutukkan alam mentah
Sudah begitu, tamparkan tuhan megah
Akal sudah berkutu bodoh

Negara ini punya seribu harta
Sayang punya berjuta mulut
Tangan hanya dua
Itupun berpacaran dengan saku


Medan, 20 Februari 2014
Afif Nabawi, puisi untuk lingkungan

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Favorit Pembaca

Diberdayakan oleh Blogger.